Studi
perilaku konsumen sebagai disiplin ilmu pemasaran yang terpisah dimulai
ketika para pemasar menyadari bahwa para konsumen tidak selalu
bertindak atau memberikan reaksi seperti yang dikemukakan dalam teori
pemasaran. Studi mengenai perilaku konsumen memungkinkan para pemasar
memehami dan meramalkan perilaku konsumen di pasar. Faktor-faktor lain
yang menyumbang berkembangnya minat terhadap perilaku konsumen adalah
tingkat percepatan pengembangan produk baru, pergerakan konsumen,
kepedulian terhadap kebijakan publik, kepedulian terhadap lingkungan dan
pembukaan pasar-pasar nasional di seluruh dunia.
KONSEP PEMASARAN
Fokus
pemasaran yang utama adalah menjadikan kebutuhan dan keinginan para
konsumen. Filsafat pemasaran yang berorientasi ke konsumen dikenal
sebagai konsep pemasaran. Asumsi pokok yang mendasari konsep pemasaran
adalah jika perusahaan ingin meraih sukses maka perusahaan harus
menentukan kebutuhan dan keinginan berbagai target pasar tertentu dan
memberikan kepuasan yang diinginkan lebih baik dari pada pesaing. Konsep
pemasaran didasarkan pada dasar pemikiran bahwa pemasar harus membuat
apa yang dapat dijualnya, dari pada berusaha menjual apa yang telah
dibuatnya. Konsep penjualan berfokus pada kebutuhan penjual, sedangkan
konsep pemasaran berfokus pada kebutuhan pembeli.
RUANG LINGKUP PERILAKU KONSUMEN
Studi
perilaku konsumen terpusat pada cara individu mengambil keputusan untuk
memanfaatkan sumber daya yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna
membeli barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi. Hal ini mencakup
apa yang mereka beli, mengapa mereka membeli, kapan mereka membeli,
dimana mereka membeli, seberapa sering mereka membeli, dan seberapa
sering mereka menggunakannya.
Di
samping mempelajari pemakaian konsumen dan evaluasi pasca-pembelian
produk yang mereka beli, para peneliti konsumen juga tertarik untuk
mengetahui cara individu membuang produk. Dengan tujuan adalah bahwa
mereka harus menyesuaikan produksi mereka dengan kekerapan konsumen
membeli penggantinya.
PERILAKU KONSUMEN BERAKAR PADA LINTAS DI SIPLIN ILMU PENGETAHUAN
Perilaku
konsumen merupakan cabang antar ilmu pengetahuan, yaitu didasarkan pada
berbagai konsep mengenai orang yang telah dikembangkan oleh para
ilmuwan dalam disiplin ilmu yang sangat berbeda. Teori-teori awal
mengenai perilaku konsumen didasarkan pada teori ekonomi, dengan
pendapat bahwa individu bertindak sacara rasional untuk memaksimumkan
kekayaan, keuntungan (kepuasan) mereka dalam memberi barang dan jasa.
MODEL SEDERHANA PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN
Proses pengambilan keputusan dapat dipandang sebagai tiga tahap yang berbeda namun memiliki hubungan satu sama lain diantaranya:
1) Tahap Input
Merupakan
tahap yang mempengaruhi pengenalan konsumen terhadap kebutuhan atas
produk dan terdiri dari dua sumber informasi utama, yaitu:
- Usaha pemasaran perusahaan (produk itu sendiri, harganya, promosi dan dimana ia dijual),
- Pengaruh sosiologis eksternal atas konsumen (keluarga, teman-teman, tetangga, sumber informal). Hal ini merupakan input yang mungkin mempengaruhi apa yang dibeli konsumen dan bagaimana mereka menggunakan apa yang mereka beli.
2) Tahap Proses
Merupakan
tahap yang memfokuskan pada cara konsumen mengambil keputusan. Berbagai
faktor psikologis yang melekat pada setiap individu, mempengaruhi input
dari luar pada tahap input mempengaruhi pengenalan konsumen terhadap
kebutuhan, pencarian informasi sebelum pembelian, dan evaluasi terhadap
berbagai alternative.
3) Tahap Output
Merupakan
pengambilan konsumen terdiri dari dua macam kegiatan setelah
pengambilan keputusan yang berhubungan erat dengan perilaku membeli dan
evaluasi setelah membeli. Percobaan merupakan tahap penyelidikan pada
perilaku pembelian, yakni konsumen menilai produk melalui pemakaian
langsung pembelian ulang biasanya menandakan penerimaan akan produk.
ETIKA PEMASARAN
Penilitian-penelitian
mengenai etika pemasaran biasanya memusatkan perhatian pada berbagai
praktik pemasar. Studi mengenai filsafat etika mengemukakan dua kelompok
teori yang berbeda yaitu:
- Teori Teleologi, berkaitan dengan nilai moral atas perilaku yang ditentukan besarnya nilai tersebut berdasarkan akibatnya.
- Teori Deontologi, berhubungan dengan metode dan maksud yang terkandung dalam perilaku tertentu.
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Lingkungan
perusahaan dan falsafah perusahaan merupakan faktor yang menentukan
perilaku yang etis para karyawan perusahaan. Banyak perusahaan yang
telah menyusun kode etik yang jelas untuk menentukan cara pengambilan
keputusan di seluruh organisasi.
Perusahaan
pada umumnya mengakui bahwa kegiatan yang bertanggung jawab secara
sosial memperbaiki citra perusahaan dimata para konsumen, pemegang
saham, masyarakat keuangan, dan publik terkait lainnya. Dengan cara
demikian, bentuk bisnis yang baik, yang menghasilkan citra yang baik,
dan akhirnya meningkatkan penjulan.
KONSEP PEMASARAN YANG MEMPERHATIKAN KEPENTINGAN MASYARAKAT
Konsep
ini menghendaki agar semua pemasar menaati prinsi-prinsip tanggung
jawab sosial dalam memasarkan barang dan jasa mereka yaitu, mereka harus
berusaha memuaskan kebutuhan dan keinginan berbagai pasar targetnya
dengan cara melindunginya dan meningkatkan kesejahteraan konsumen dan
masyarakat secara keseluruhan.
Hambatan
yang serius untuk memperluas pelaksanaan konsep pemasaran yang
memperhatikan kepentingan masyarakat ini adalah orientasi jangka pendek
yang diatur oleh para manajer bisnis atas langkah yang diambil untuk
meningkatkan pangsa pasar dan memperoleh laba dengan cepat.
Daftar Pustaka:
Schiffman, L.G., & Kanuk, L.L. 2007. Consumer Behaviour, 9th ed. New Jersey, Pearson Prentice Hall.
0 komentar:
Posting Komentar