Sistem
informasi akuntansi pada suatu organisasi memiliki dua subsistem utama :
sistem akuntansi manajemen dan sistem akuntansi keuangan. Sistem
informasi akuntansi adalah suatu subsistem dari system informasi
manajemen perusahaan secara keseluruhan.
Sistem
akuntansi manajemen yaitu penyatuan bagian manajemen yang mencakup,
penyajian dan penafsiran informasi yang digunakan untuk perumusan
strategi, aktivitas perencanaan dan pengendalian, pembuatan keputusan,
optimalisasi penggunaan sumber daya, pengungkapan kepada pemilik dan
pihak luar, pengungkapan kepada pekerja, pengamanan asset guna
menghasilkan informasi untuk pengguna internal, seperti manajer,
eksekutif, dan pekerja.
Secara
spesifik akuntansi manajemen mengidentifikasikan, mengumpulkan,
mengukur, mengklasifikasikan, dan melaporkan informasi, yang bermanfaat
bagi pengguna internal dalam merencanakan, mengendalikan, dan membuat
keputusan. Bagian integral dari manajemen yang berkaitan dengan proses
identifikasi penyajian dan interpretasi/penafsiran atas informasi yang
berguna untuk:
- Merumuskan strategi.
- Proses perencanaan dan pengendalian.
- Pengambilan keputusan.
- Optimalisasi keputusan.
- Pengungkapan pemegang saham dan pihak luar.
- Pengungkapan entitas organisasi bagi karyawan.
- Perlindungan atas asset organisasi.
Sedangkan
akuntansi keuangan adalah bagian dari akuntansi yang berkaitan dengan
penyiapan laporan keuangan untuk pihak luar, seperti pemegang saham,
kreditor, pemasok, serta pemerintah. Prinsip utama yang dipakai dalam
akuntansi keuangan adalah persamaan akuntansi (Aktiva = Kewajiban +
Modal).
Akuntansi
keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi untuk suatu
perusahaan atau organisasi dan penyusunan berbagai laporan berkala dari
hasil pencatatan tersebut. Laporan ini yang disusun untuk kepentingan
umum dan biasanya digunakan pemilik perusahaan untuk menilai prestasi
manajer atau dipakai manajer sebagai pertanggungjawaban keuangan
terhadap para pemegang saham.
Hal
penting dari akuntansi keuangan adalah adanya Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) yang merupakan aturan-aturan yang harus digunakan didalam
pengukuran dan penyajian laporan keuangan untuk kepentingan eksternal.
Dengan demikian, diharapkan pemakai dan penyusun laporan keuangan dapat
berkomunikasi melalui laporan keuangan ini, sebab mereka menggunakan
acuan yang sama yaitu SAK. SAK ini mulai diterapkan di Indonesia pada
1994, menggantikan Prinsip-prinsi Akuntansi Indonesia tahun 1984.
Perbandingan antara akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan dapat diklasifikasikan dalam beberapa faktor:
- Pengguna
- Pembatasan pada masukan dan proses
- Jenis Informasi
- Orientasi Waktu
- Tingkat agregasi
- Keluasan
KRISIS DALAM AKUNTANSI MANAJEMEN
Bob Eiler dan Tom Cucuzza
Selama
beberapa bulan lalu, profesi akuntansi mengalami peristiwa dan
perubahan besar, yang kebanyakan hanya berfokus pada kinerja dan isu
akuntansi keuangan ( seperti aturan-aturan akuntansi keuangan yang
kompleks, aspek etis dalam profesi dan sebagainya). Sedangkan dalam
jurnal yang kami ambil berargumen bahwa krisis dalam akuntansi manajemen
sama besar dengan krisis dalam akuntansi keuangan. Maka dapat
disimpulkan dengan kaitannya krisis yang terjadi pada akuntansi
manajemen adalah :
A. DARI FAKTOR PENGGUNANYA
Dalam
akuntansi manajemen tradisional hanya berfokus pada penyediaan kepada
pengguna internal seperti pabrik, divisi, atau lingkungan internal
perusahaan dan tidak mengikuti perluasan ekonomi perusahaan, terutama
pada bagian eksternal dari bisnis yang terdiri dari persediaan, joint
venture, dan tujuan khusus perusahaan yang lain. Seiring dengan tuntutan
global lebih diperhatikan focus pada kemampuan akuntansi manajemen
untuk mengukur dan mengevaluasi secara internal dan eksternal
bidang-bidang dalam perusahaan guna mengoptimalisasikan keputusan yang
akan diambil oleh pihak eksternal. Pihak-pihak tersebut adalah :
1. Pihak internal
Pihak
internal adalah pihak yang berada dalam struktur organisasi. Manajemen
adalah pihak yang paling membutuhkan laporan akuntansi yang tepat dan
akurat untuk mengambil keputusan yang baik dan benar. Contohnya seperti
manajer yang melihat posisi keuangan perusahaan untuk memutuskan apakah
akan membeli gedung untuk kantor cabang baru atau tidak.
2. Pihak eksternal
a. Investor
Investor
membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk menentukan apakah akan
menanamkan modalnya atau tidak. Jika dalam prediksi investor akan
memberikan keuntungan yang baik, maka investor akan menyetorkan modal ke
perusahaan, dan begitu juga sebaliknya.
b. Pemegang saham / pemilik perusahaan
Para
pemilik perusahaan yang mempunyai bagian saham perusahaan membutuhkan
informasi keuangan perusahaan untuk dapat mengetahui sejauh mana
kemajuan atau kemunduran yang dialami perusahaan. Pemegang saham akan
mendapatkan keuntungan dari dividen yang akan semakin besar jika
perusahaan untung besar.
c. Pemerintah
Besarnya
pajak yang harus dibayarkan perusahaan atau organisasi kepada
pemerintah sebagaian besar berdasarkan atas informasi pada laporan
keuangan perusahaan.
d. Kreditur
Jika
perusahaan sedang terdesak dan membutuhkan dana segar perusahaan
mungkin akan meminjam uang pada kreditor seperti meminjam uang di bank,
berhutang barang pada supplyer / pemasok. Kreditur akan memberikan dana
jika perusahaan memiliki kondisi keuangan yang baik dan tidak akan
memiliki potensi yang besar untuk merugi.
e. Pihak lainnya
Sebenarnya
masih banyak pihak lain dari luar perusahaan perusahaan yang mungkin
saja akan menggunakan laporan / informasi akuntansi suatu organisasi
seperti para karyawan, serikat pekerja, auditor akuntan publik, polisi,
pelajar / mahasiswa, wartawan, dan banyak lagi lainnya.
B. DARI FAKTOR PEMBATASAN PADA MASUKAN DAN PROSES
Akuntansi
manajemen tidak tergantung pada prinsip-prinsip akuntansi. SEC dan FASB
menetapkan prosedur akuntansi yang harus di dikuti untuk laporan
keuangan.masukan dan prosess dari akuntansi keuangan harus jelas dan
terbatas. Hanya kegiatan-kegiatan ekonomi tertentu yang memenuhi
kualifikasi sebagai masukan dan proses, harus mengikuti metode yang di
terima oleh umum. Tidak seperti akuntansi keuangan, akuntansi manajemen
tidak mempunyai lembaga khusus yang mengatur format, isi, aturan dalam
memilih masukan serta proses, dan penyusunan laporan keuangan. Manajer
bebas memilih informasi yang apa pun yang mereka inginkan-penyediaanya
dapat di benarkan atas dasar analisis biaya-mamfaat (cost-benefit
analysis).
Dewasa
ini pembebanan biaya secara konvensional sudah mulai ditinggalkan dan
beralih ke pembebanan biaya berdasarkan aktivitas/activity based costing
system (ABC-system). Dalam perkembangan akuntansi manajemen banyak
sekali isu kontemporer dalam teknik-teknik manajemen mulai diterapkan,
seperti metode just in time (JIT), total quality management (TQM),
target costing, dan orientasi pelanggan.
Penilaian
kinerja manajer saat ini sudah mulai mengalami pergeseran. Jika dahulu
menilai kinerja seorang manajer cukup hanya dari perspektif keuangan,
tetapi sekarang untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif harus
dari dua perspektif yang dikenal dengan istilah balanced scorecard.
Penilaian kinerja akan dilakukan dari dua sisi, yaitu keuangan
(financial) dan non financial seperti penilaian pelanggan/ customer,
pertumbuhan dan pembelajaran, serta proses bisnis internal.
Balanced
scorecard merupakan isu-isu terbaru dalam akuntansi manajemen. Balanced
scorecard merupakan suatu sistem manajemen strategic yang menjabarkan
misi dan strategi suatu organisasi ke dalam tujuan operasional dan tolak
ukur kinerja untuk empat perspektif yang berbeda, yaitu perspektif
keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, serta
pembelajaran dan pertumbuhan.
C. JENIS INFORMASI
Tipe informasi akuntansi manajemen
Informasi
akuntansi manajemen dapat dihubungkan dengan tiga hal, yaitu obyek
informasi (produk, departemen, aktivitas), alternatif yang akan dipilih,
dan wewenang manajer. Oleh karena itu, informasi akuntansi manajemen
dibagi menjadi tiga tipe informasi:
1. Informasi Akuntansi Penuh (Full Accounting Information).
Informasi
akuntansi penuh mencakup informasi masa lalu maupun informasi masa yang
akan datang. Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa lalu
bermanfaat untuk pelaporan informasi keuangan kepada manajemen puncak
dan pihak luar perusahaan, analisis kemampuan menghasilkan laba,
pemberian jawaban atas pertanyaan “berapa biaya yang telah dikeluarkan
untuk sesuatu”, dan penentuan harga jual dalam cost type contract.
Informasi
akuntansi penuh yang berisi informasi masa yang akan datang bermanfaat
untuk penyusunan program, penentuan harga jual normal, penentuan harga
transfer, dan penentuan harga jual yang diatur oleh pemerintah.
2. Informasi Akuntansi Diferensial (Differential Accounting Information).
Informasi
akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva, pendapatan,
dan/atau biaya dalam alternatif tindakan yang lain. Informasi akuntansi
diferensial mempunyai dua unsur pokok, yaitu merupakan informasi masa
yang akan datang dan berbeda di antara alternatif yang dihadapi oleh
pengambil keputusan. Informasi akuntansi diferensial yang hanya
bersangkutan dengan biaya disebut biaya diferensial (differential
costs), yang hanya bersangkutan dengan pendapatan disebut pendapatan
diferensial (differential revenue), dan yang bersangkutan dengan aktiva
disebut aktiva diferensial (differential assets).
3. Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban (Responbility Accounting )
Informasi
akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi aktiva, pendapatan,
dan/atau biaya yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggungjawab
atas pusat pertanggungjawaban tertentu. Informasi akuntansi
pertanggungjawaban merupakan informasi yang penting dalam proses
pengendalian manajemen karena informasi tersebut menenkankan hubungan
antara informasi keuangan dengan manajer yang bertanggungjawab terhadap
perencanaan dan pelaksanaannya. Informasi akuntansi pertanggungjawaban
dengan demikian merupakan dasar untuk menganalisis kinerja manajer dan
sekaligus untuk memotivasi para manajer dalam melaksanakan rencana
mereka yang dituangkan dalam anggaran mereka masing-masing.
Sistem
informasi akuntansi manajemen tidak terikat oleh suatu kriteria formal
yang menjelaskan sifat dari masukan, proses dan keluarannya. Kriteria
tersebut fleksibel dan berdasarkan pada tujuan yang hendak dicapai
manajemen.
Tujuan umum sistem akuntansi manajemen:
- Menyediakan informasi yang diperlukan dalam penghitungan harga pokok jasa,produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
- Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
- Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja. Jadi, informasi akuntansi manajemen dibutuhkan dan dipergunakan dalam semua tahapmanajemen, termasuk perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.
Informasi Akuntansi Keuangan
Informasi
akuntansi keuangan adalah informasi bertujuan umum (general purposes)
yang disajikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU).
Informasi ini digunakan untuk pihak internal dan eksternal. Informasi
Akuntansi Keuangan disajikan dengan asumsi bahwa informasi yang
dibutuhkan investor, kreditor, calon investor dan kreditor, manajemen,
pemerintah, dan sebagainya dapat mewakili kebutuhan informasi pihak lain
selain investor dan kreditor. Dengan demikian dibutuhkan satu informasi
seragam untuk semua pihak yang berkepentingan dengan bisnis perusahaan.
Pada umumnya, Informasi Akuntansi Keuangan disusun dan dilaporkan
secara periodik sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan manajemen
terhadap informasi yang tepat waktu. Selain itu, Informasi Akuntansi
Keuangan disajikan dengan format yang terlalu kaku sehingga kurang mampu
memenuhi informasi yang dibutuhkan manajemen.
Menurut Statement of Financial Accounting (SFAC) No. 2 karakteristik kualitatif dari informasi keuangan adalah sebagai berikut :
1.
Relevan maksudnya adalah kapasitas informasi yang dapat mendorong suatu
keputusan apabila dimanfaatkan oleh pemakai untuk kepentingan
memprediksi hasil di masa depan yang berdasarkan kejadian waktu lalu dan
sekarang. Ada tiga karakteristik utama, yaitu:
- Ketepatan waktu (timeliness), yaitu informasi yang siap digunakan para pemakai sebelum kehilangan makna dan kapasitas dalam pengambilan keputusan.
- Nilai prediktif (predictive value), yaitu informasi dapat membantu pemakai dalam membuat prediksi tentang hasil akhir dari kejadian yang lalu, sekarang dan masa depan.
- Umpan balik (feedback value), yaitu kualitas informasi yang memngkinkan pemakai dapat mengkonfirmasikan ekspektasinya yang telah terjadi di masa lalu.
2.
Reliable, maksudnya adalah kualitas informasi yang dijamin bebas dari
kesalahan dan penyimpangan atau bias serta telah dinilai dan disajikan
secara layak sesuai dengan tujuannya. Reliable mempunyai tiga
karakteristik utama, yaitu:
- Dapat diperiksa (veriviability), yaitu konsensus dalam pilihan pengukuran akuntansi yang dapat dinilai melalui kemampuannya untuk meyakinkan bahwa apakah informasi yang disajikan berdasarkan metode tertentu memberikan hasil yang sama apabila diverivikasi dengan metode yang sama oleh pihak independen.
- Kejujuran penyajian (representation faithfulness), yaitu adanya kecocokan antara angka dan diskripsi akunatnsi serta sumber-sumbernya.
- Netralitas (neutrality), informasi keuangan yang netral diperuntukkan bagi kebutuhan umum para pemakai dan terlepas dari anggapan mengenai kebutuhan tertentu dan keinginan tertrentu para pemakai khusus informasi.
3.
Daya Banding (comparability), informasi keuangan yang dapat
dibandingkan menyajikan kesamaan dan perbedaan yang timbul dari kesamaan
dasar dan perbedaan dasar dalam perusahaan dan transaksinya dan tidak
semata-mata dari perbedaan perlakuan akuntansinya.
4.
Konsistensi (consistency), yaitu keseragaman dalam penetapan
kebijaksanaan dan prosedur akuntansi yang tidak berubah dari periode ke
periode.
D. ORIENTASI WAKTU
Akuntansi
keuangan lebih cenderung ke orientasi masa lalu dan dilaporkan setelah
kejadian tersebut terjadi. Meskipun akuntansi manajemen juga dicatat dan
dilaporkan setelah kejadian tersebut berlangsung. Hal tersebut secara
kuat menegaskan penyediaan informasi. Manajemen, sebagai contoh, tidak
hanya ingin tahu berapa biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi,
tetapi juga ingin mengetahui biaya apa saja yang akan dikeluarkan untuk
memproduksi sebuah produk. Dengan mengetahui biaya apa saja yang
digunakan untuk sebuah produksi tersebut dapat membantu perencanaan
pembelian bahan baku dan penetapan harga, disamping hal-hal lainnya.
Orientasi masa depan ini digunakan untuk mendukung perencanaan
manajerial dan pengambilan keputusan.
Dalam
artikel ini banyak kritik mengatakan bahwa akuntansi manajemen telah
menjadi berorientasi jangka pendek. Sebuah perusahaan membutuhkan
kebenaran informasi untuk mengukur kinerja perusahaan secara efektif,
oleh karena itu pada balance scorecard seharusnya tidak hanya satu
laporan saja yang menjelaskan apa yang terjadi tetapi harus berdasar
pada variabilitas factor kunci yang berdampak pada kinerja ekonomi
perusahaan di masa yang akan datang. Dan perusahaan sering tidak
melaporkan keseluruhan secara internal untuk memahami tujuan perusahaan
jangka panjang. Sehingga tidak ada gambaran seluruh perusahaan, yang
pada akhirnya menyebabkan krisis di akuntansi manajemen
E. TINGKAT AGREGASI
Akuntansi
manajemen menyediakan ukuran dan laporan internal yang digunakan untuk
mengevaluasi kinerja perusahaan, lini produk, departemen, dan manajer.
Intinya informasi yang sangat terinci di butuhkan dan disediakan.
Akuntansi keuangan di lain pihak memfokuskan pada kinerja perusahaan
secara keseluruhan dan memberikan sudut pandang yang lebih agregat.
Ada beberapa tahap dalam mengukur kinerja internal :
1.
Melaporkan pendapatan bersih atas pembelian material di garis awal pada
pelaporan manajemen dan menggunakan biaya modal untuk asset-asset.
Dalam tahap ini menggunakan dasar,laporan laba rugi perusahaan terdiri
dari beberapa komponen :
Pendapatan kotor
(-) biaya bahan baku (BBB)
Pendapatan setelah BBB
Penyesuaian pendapatan (kembalian ,diskon)
Pendapatan bersih setelah BBB
Biaya internal dan outsource
Margin operasi
Interest (cost of capital x asset bersih)
Laba bersih sebelum pajak
Pajak
Laba bersih setelah pajak
2.
Untuk tujuan pengukuran kinerja internal,presentasi margin seharusnya
di laporkan adalah laba bersih setelah pajak atas pendapatan bersih
setelah BBB.
3.
Laporan ukuran tambahan (operating leverage), yang mengukur perubahan
persentase laba bersih antar dua periode atas perubahan persentase
pendapatan bersih sehingga mencapai economies of scale yang positif.
4.
Focus pada aktivitas outsource, seperti biaya teknologi informasi.
Ukuran dari total biaya aktivitas outsource tidak hanya yang tercantum
dalam tagihan tapi juga termasuk biayadari aktivitas internal seperti
utang dagang, pengadaan barang, dan manajemen yang diperlukan untuk
mendukung aktivitas outsource.
Sedangkan untuk elemen pelaporan eksternal bisa digambarkan sbb :
F. KELUASAN
Akuntansi
manajemen jauh lebih luas daripada akuntansi keuangan. Akuntansi
manajemen meliputi aspek-aspek ekonomi manajerial, rekayasa industry
(industial reengineering), ilmu manajemen, dan juga bidang-bidang
lainnya.
Keluasan pada
akuntansi manajemen memiliki sifat objektivitas dan keberdayaujian yang
relative tidak sepenting akuntansi keuangan, karena pada akuntansi
manajemen berorientasi pada masa depan dan tidak mempengaruhi pihak
luar. Keputusan yang diambil pada akmen hanya berdasarkan pada informasi
taksiran (perkiraan atau amatan), tanpa melihat terlebih dahulu
realitas yang sebenarnya terjadi. Oleh karena itu, keputusan yang
diambil haruslah cepat sebagai tindakan yang akan dilakukan dari hasil
amatan yang diperoleh. Dengan kata lain, tindakan yang diambil berupa
tindakan preventif. Yakni, mencoba menaksir apa yang akan terjadi pada
masa yang akan datang pada jangka pendek, meresponnya dengan harapan
dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
KESIMPULAN
Ada
beberapa isu yang dihadapi oleh para profesi. Akuntansi manajemen
membutuhkan kebenaran informasi untuk pengukuran kinerja efektif.
Akuntansi manajemen harus siap untuk menyediakan manajemen dengan
seluruh gambaran perusahaan. Melapor kepada pihak-pihak di dalam
organisasi untuk :
- Perencanaan
- Pengarahan dan pemberian motivasi
- Pengendalian
- Evaluasi kerja
- Penekanan pada pengambilan keputusan yang memengaruhi masa depan.
- Penekanan pada data yang relevan.
- Dibutuhkan informasi yang tepat waktu.
- Yang di susun adalah laporan segmen terinci mengenai departemen, produk, pelanggan, dan pegawai.
- tidak perlu mengikuti prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
- Tidak bersifat wajib.
0 komentar:
Posting Komentar