MAINTENANCE (PEMELIHARAAN) dan RELIABILITY (KEANDALAN)
Maintenance (pemeliharaan) adalah
semua aktivitas yang berkaitan untuk mempertahankan peralatan system
dalam kondisi layak bekerja. Sebuah system pemeliharaan yang baik akan
menghilangkan variabilitas system. Taktik pemeliharaan adalah :
- Menerapkan dan meningkatkan pemeliharaan pencegahan
- Meningkatkan kemampuan atau kecepatan perbaikan
Reliability (keandalan) adalah
peluang sebuah komponen mesin atau produk akan bekerja secara baik
untuk waktu tertentu di baawah kondisi tertentu. Taktik keandalan adalah
:
- Meningkatkan komponen individual
- Memberikan redundancy
Tujuan pemeliharaan dan keandalan adalah untuk mempertahankan kemampuan system, selagi mengendalikan biaya.
Strategi Pemeliharaan dan Keandalan yang baik membutuhkan keterlibatan karyawan dan prosedur yang baik.
A. MAINTENANCE (PEMELIHARAAN)
Untuk
mengukur kesuksesan manajemen pemeliharaan, maka ada dua unsur yang
harus ditentukan terlebih dahulu, yaitu keterlibatan karyawan dan
prosedur pemeliharaan.
Factor
karyawan dalam hal pemeliharaan dapat dilihat dari informasi yang
dimiliki karyawan, keahlian yang dimilikinya, kompensasi yang diterima
sebagai factor penguat motivasi dan kekuatan sinergi yang perlu
dilakukan. Sebagai upaya untuk meningkatkan penguasaan informasi dan
keahlian dalam kaitannya dengan kegiatan pemeliharaan, maka pihak
manajemen dapat menempuh beberapa hal yaitu :
- Pertukaran informasi. Melalui penciptaan iklim yang kondusif, misalnya adanya bank data ( bank prosedur) yang berisikan data serta prosedur tentang pemeliharaan segala jenis mesin dalam system manufaktur.
- Pelatihan keahlian. Bagi karyawan yang belum memiliki keahlian yang diharapkan, perusahaan dapat memilih untuk mengirimkan ke training center yang menawarkan pelatihan-pelatihan atau langsung dilatih di perusahaan melalui on the job training.
Adapun
tentang prosedur pemeliharaan mesin-mesin, factor yang perlu
diperhatikan adalah prosedur pembersihan dan pelumasan. Pembersihan ini
ditujukan untuk menghindari korosi, kemacetan akibat adanya kotoran dan
kegiatan ini dilakukan secara rutin. Sedangkan pelumasan bertujuan agar
tidak terjadi gesekan material mesin secara langsung, mendinginkan panas
mesin pada kondisi tertentu, dan memperpanjang umur mesin.
Prosedur berikutnya adalah monitor dan penyesuaian.
Monitor harus dilakukan secara kontinu dengan jadwal yang sudah
ditentukan. System monitor yang baik akan mampu melakukan penyesuaian
yang diperlukan.
Manfaat dari adanya kegiatan pemeliharaan ( maintenance) antara lain :
- Perbaikan terus-menerus. Kegiatan ini menjadi kajian yang penting dalam manajemen operasi, baik manufaktur maupun jasa, terutama pabrik-pabrik yang menggunakan mesin yang berputar dan beroperasi setiap saat.
- Meningkatkan kapasitas. Dengan adanya perbaikan yang terus-menerus, maka tidak aka nada pengerjaan ulang / proses ulang, sehingga kapasitas akan meningkat.
- Mengurangi persediaan. Karena tidak perlu ada tumpukan bahan baku yang harus disiapkan untuk melakukan produksi ulang.
- Biaya operasi lebih rendah. Akibat kapasitas yang meningkat disertai dengan persediaan yang rendah, maka secara otomatis akan mengakibatkan biaya operasi lebih rendah. Tidak perlu penyimpanan bahan baku dan tidak perlu adanya biaya tambahan karena proses pengerjaan ulang.
- Produktivitas lebih tinggi. Jika biaya operasi lebih rendah, maka dari rumus produktivitas adalah output/input akan diperoleh bahwa produktivitas akan lebih besar (dengan catatan output konstan). Tentunya produktivitas akan lebih besar lagi jika output semakin besar.
- Meningkatkan kualitas. Akan tercipta cost advantage, artinya dengan kualitas yang sama baik, harga dapat ditetapkan menjadi lebih murah.
Terdapat dua jenis taktik pemeliharaan : pemeliharaan pencegahan dan pemeliharaan kerusakan.
(I) Pemeliharaan Pencegahan (Preventive Maintenance)
Pemeliharaan
pencegahan sebuah rencana yang meliputi pemeriksaan rutin,
pemeliharaan, dan menjaga fasilitas tetap dalam kondisi baik utuk
mencegah kegagalan.
Sebuah
tingkat kegagalan awal yang tinggi, dikenal sebagai tingkat kematian
dini (infant mortality), yang mungkin terjadi pada banyak produk. Yang
dimaksud tingkat kematian dini sendiri yaitu tingkat kegagalan di awal
kehidupan sebuah produk atau proses.
Hasil
yang cacat / gagal akan menyebabkan tambahan biaya karena harus
diproses kembali dan yang lebih besar resikonya adalah kurangnya
kepercayaan konsumen kepada perusahaan akibat produk gagal. Tambahan
yang timbul menyebabkan biaya produksi membengkak ( tidak minimal). Jika
biaya produksi membengkak, maka harga barang menjadi tinggi.
Pemeliharaan
yang periodic dan terencana sangat diperlukan pada fasilitas-fasilitas
produksi, jika tidak akan mengakibatkan kerusakan “ Unit Kritis”
dikarenakan :
- Kerusakan fasilitas tersebut akan menyebabkan terhentinya seluruh aktivitas proses produksi.
- Kerusakan fasilitas tersebut akan mempengaruhi kualitas produk.
- Investasi yang ditanamkan dalam fasilitas tersebut cukup besar.
- Kerusakan fasilitas tersebut akan membahayakan pekerja, baik kesehatan maupun keselamatannya.
Preventive
maintenance ini dapat mengatasi kerusakan yang tiba-tiba terjadi. Hal
ini dikarenakan preventive maintenance ini dapat mendeteksi dan
menangkap sinyal kapan suatu system akan mengalami kerusakan serta
menentukan kapan suatu system memerlukan service ( perbaikan).
Dengan
teknik pelaporan yang baik, perusahaan dapat menjaga arsip proses,
mesin, atau peralatan individu. Arsip seperti itu dapat menyediakan
profil yang berisi baik jenis pemeliharaan yang diperlukan maupun waktu
pemeliharaan yang dibutuhkan. Sejarah pemeliharaan peralatan merupakan
bagian yang sangat penting bagi sebuah system pemeliharaan pencegahan,
seperti halnya catatan mengenai waktu dan biaya perbaikan. Arsip seperti
ini juga memberikan informasi serupa tentang keluarga peralatan begitu
juga pemasok.
(II) Pemeliharaan Kerusakan / Perbaikan
Pemeliharaan
kerusakan adalah pemeliharaan secara langsung yang terjadi ketika
peralatan gagal dan harus diperbaiki dalam kondisi darurat atau dengan
dasar prioritas.
Ada beberapa factor yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan mesin produksi, yaitu :
- Pemilihan rancang bangun yang tidak sesuai
- Keterampilan operator dan petugas pemeliharaan yang tidak mendukung dalam pegoperasian mesin produksi
- Kelalaian dalam pemeliharaan dasar, seperti kebersihan dan pelumasan
- Kondisi mesin atau peralatan yang sudah aus akibat gesekan, dan
- Kesalahan menjaga kondisi operasi mesin pada saat beroperasi
Kerusakan yang disebabkan beberapa hal di atas, akan mengakibatkan :
- Inefisiensi operasi, karena harus melakukan pemrosesan ulang.
- Reputasi yang buruk, karena berubahnya cara pandang konsumen terhadap produk.
- Rendahnya profitability, karena berkurangnya permintaan konsumen dalam jangka panjang.
- Kehilangan pelanggan yang beralih ke produk lain, karena produk yang gagal.
- Menurunnya kualitas produk, karena produk yang gagal.
- Karyawan menjadi tidak puas, karena menghasilkan produk yang gagal.
- Keuntungan menjadi semakin rendah akibat menurunnya permintaan.
Karena
itu perlu untuk meningkatkan kemampuan memperbaiki. Memperbesar atau
meningkatkan fasilitas pemeliharaan dapat menjadikan system bekerja
secara lebih cepat. Sebuah fasilitas pemeliharaan yang baik memerlukan
enam fitur berikut :
- Personel yang terlatih dengan baik
- Sumber daya yang cukup
- Kemampuan untuk menetapkan sebuah rencana perbaikan dan prioritas
- Kemampuan dan otoritas untuk melakukan perencanaan material
- Kemampuan untuk mengidentifikasi penyebab kerusakan
- Kemampuan untuk mendesain cara untuk memperluas mean time between failures (waktu rata-rata kegagalan).
Pemeliharaan Produksi Total
Dengan
memadukan manajemen kualitas total dengan pandangan strategis
pemeliharaan dari sisi perancangan proses dan peralatan untuk
pemeliharaan pencegahan.
Sebagai tambahan, pemeliharaan produktif total mencakup:
- Perancangan mesin yang andal, mudah dioperasikan, dan mudah dalam pemeliharaan
- Menekankan biaya kepemilikan total di saat membeli mesin, sedemikian rupa sehingga biaya pelayanan dan pemeliharaan sudah termasuk dalam biaya pembelian tersebut
- Membuat rencana pemeliharaan pencegahan yang memanfaatkan praktek operator yang terbaik, departemen pemeliharaan, dan depot pelayanan.
- Melatih pekerja untuk mengoperasikan dan memelihara mesin mereka sendiri.
Teknik Lain untuk Menetapkan Kebijakan Pemeliharaan :
SIMULASI
Simulasi
merupakan usaha untuk meniru ciri, penampilan, dan karakteristik dari
system nyata. Karena kompleksitas dari beberapa keputusan pemeliharaan,
simulasi komputer merupakan alat yang baik untuk mengevaluasi dampak
berbagai kebijakan. Simulasi yang dilakukan melalui model fisik juga
bermanfaat dengan cara menirukan bagian dari system manajemen
operasional melalui pembuatan model matematik yang diusahakan untuk
sedekat mungkin dengan realita dan model tersebut, kemudian digunakan
untuk memperkirakan efek-efek berbagai tindakan.
Bagi seorang manajer, dalam menggunakan model simulasi dibuat langkah-langkah sebagai berikut :
- Menentukan masalah
- Memperkenalkan variable penting yang disertai dengan masalah yang dihadapi
- Membuat model angka / matematiknya
- Menyusun arah tindakan yang mungkin untuk pengujian
- Melakukan percobaan
- Mempertimbangkan hasil ( memodifikasi model atau mengubah input data)
- Memutuskan arah tindakan yang akan diambil.
Manfaat dari model simulasi antara lain :
- Simulasi relative berterus terang dan fleksibel.
- Simulasi dapat digunakan untuk menganalisa situasi dunia nyata yang luas dan kompleks.
- Komplikasi dunia nyata dapat diikuti ( ditiru), yang biasanya tidak dapat ditiru dalam kebanyakan model perencanaan atau manajemen operasional.
- Pemanfaatan waktu dimungkinkan dalam simulasi melalui penggunaan simulasi komputer.
- Simulasi memungkinkan para manajer mengetahui sebelumnya pilihan apa saja yang paling menarik.
- Simulasi tidak mempengaruhi system dunia nyata.Dengan adanya simulasi, dapat dipelajari efek interaktif dari komponen atau variable individual untuk menentukan mana yang lebih penting.
Simulasi
sering merupakan sebuah teknik yang sesuai untuk permasalahan
pemeliharaan, karena kompleksitas dari beberapa keputusan pemeliharaan,
simulasi merupakan alat yang baik untuk mengevaluasi dampak berbagai
kebijakan ( baik melalui simulasi komputer ataupun simulasi fisik).
Apabila
dalam suatu system mengandung elemen yang menunjukkan adanya peluang,
maka metode simulasi Monte Carlo dapat digunakan sebagai eksperimen
terhadap elemen peluang melalui sampling acak.
SISTEM PAKAR
Sistem
pakar adalah perangkat lunak komputer yang menggunakan pengetahuan
(aturan-aturan tentang sifat dari unsur suatu masalah), fakta dan teknik
inferensi untuk masalah yang biasanya membutuhkan kemampuan seorang
ahli. Dapat digunakan untuk membantu karyawan mengisolasi dan
memperbaiki berbagai kesalahan pada peralatan dan permesinan.
Pengetahuan
yang digunakan dalam system pakar terdiri dari kaidah-kaidah (rules)
atau informasi dari pengalaman tentang tingkah laku suatu unsur
persoalan. Kaidah-kaidah biasanya memberikan deskripsi kondisi yang
diikuti oleh akibat dari prasyarat tersebut.
Tujuan
perancangan system pakar adalah untuk mempermudah kerja, atau bahkan
mengganti tenaga ahli, penggabungan ilmu dan pengalaman dari tenaga
ahli, training tenaga ahli baru, penyediaan keahlian yang diperlukan
oleh suatu proyek yang tidak memiliki atau tidak mampu membayar tenaga
ahli.
Penggabungan
ilmu dan pengalaman para tenaga ahli bukanlah merupakan pekerjaan yang
mudah, apalagi untuk mereka yang mempunyai keahlian yang berbeda. Untuk
itulah system pakar dirancang dengan fungsi menyimpan dan menggunakan
ilmu serta pengalaman dari satu atau beberapa tenaga ahli.
B. RELIABILITY (KEANDALAN)
Pemeliharaan
akan menyebabkan keterandalan, keterandalan akan menyebabkan efisiensi
dan meningkatkan produktivitas. Untuk mengelola masing-masing komponen,
maka teknik yang digunakan adalah :
Meningkatkan komponen individual
Untuk
mengukur keandalan di sebuah sistem di mana setiap komponen atau
individu mungkin hanya memiliki tingkat keandalan tersendiri, digunakan
metode perhitungan keandalan sistem (Rs) sangat sederhana. Perhitungan
ini mencoba menemukan hasil kali dari keandalan individu sebagai
berikut:
Rs = R1 x R2 x R3 x … x Rn ..…(1)
Dengan
asumsi bahwa keandalan sebuah komponen individu tidak bergantung pada
keandalan komponen yang lain (setiap komponen berdiri sendiri).
Keterandalan
juga dapat diartikan sebagai peluang yang berfungsi dalam waktu yang
telah ditentukan. Ukuran keterandalan yang paling sering dilakukan
adalah tingkat kegagalan produk ( product failure rate / FR). Perusahaan
yang memproduksi peralatan berteknologi tinggi sering menyediakan data
tingkat kegagalan produk mereka.
FR (%) = (Jumlah unit yang rusak/Jumlah unit yang diuji) x 100% ..…(2)
atau
FR (N) = Jumlah unit yang rusak/Jumlah unit-jam waktu operasi …..(3)
Juga
menggunakan waktu rata-rata antara kegagalan ( mean time between
failures / MTBF), yaitu waktu yang diharapkan di antara perbaikan dan
kegagalan komponen, mesin, proses, atau produk yang berikutnya.
MTBF = 1 / FR (N) …..(4)
Menetapkan Redundancy
Untuk
meningkatkan keandalan system, maka ditambahkan redundancy. Teknik ini
digunakan untuk “menyokong” komponen dengan komponen tambahan (
cadangan). Hal ini dilakukan dengan menempatkan unit secara paralel dan
merupakan taktik manajemen operasi standar.
Redundancy
diberikan untuk memastikan bahwa jika sebuah komponen gagal, maka
system memiliki sumber daya yang lain. Keandalan yang dihasilkan adalah
kemungkinan komponen pertama bekerja ditambah dengan kemungkinan dari
komponen cadangan ( komponen paralelnya) yang bekerja dikalikan dengan
kemungkinan perlunya komponen cadangan.
Tujuan pemeliharaan dan keandalan adalah
untuk mempertahankan kemampuan system, selagi mengendalikan biaya.
Sebuah system pemeliharaan yang baik akan menghilangkan variabilitas
system.
Trade-off antara pemeliharaan yang dilakukan oleh karyawan dengan pemeliharaan yang dilakukan oleh pemasok adalah
dengan teknik pelaporan yang baik, perusahaan dapat menjaga arsip
proses, mesin, atau peralatan individu. Arsip seperti itu dapat
menyediakan profil yang berisi baik jenis pemeliharaan yang diperlukan
maupun waktu pemeliharaan yang dibutuhkan. Sejarah pemeliharaan
peralatan merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah system
pemeliharaan pencegahan, seperti halnya catatan mengenai waktu dan biaya
perbaikan. Arsip seperti ini juga memberikan informasi serupa tentang
keluarga peralatan begitu juga pemasok.
Seorang manajer dapat mengevaluasi efektivitas fungsi pemeliharaan.
Untuk
mengukur kesuksesan manajemen pemeliharaan, maka ada dua unsur yang
harus ditentukan terlebih dahulu, yaitu keterlibatan karyawan dan
prosedur pemeliharaan.
Factor
karyawan dalam hal pemeliharaan dapat dilihat dari informasi yang
dimiliki karyawan, keahlian yang dimilikinya, kompensasi yang diterima
sebagai factor penguat motivasi dan kekuatan sinergi yang perlu
dilakukan.
Adapun tentang
prosedur pemeliharaan mesin-mesin, factor yang perlu diperhatikan adalah
prosedur pembersihan dan pelumasan, juga monitor dan penyesuaian.
Pada sebuah adu pendapat mengenai pemeliharaan pencegahan di Windsor Printers, pemilik perusahaan bertanya, “Mengapa harus diperbaiki sebelum alat tersebut rusak?”, "Bagaimana jika Anda sebagai direktur pemeliharaan menjawab pertanyaan tersebut?"
Seperti
yang dijelaskan di atas, pemeliharaan pencegahan yang periodic dan
terencana sangat diperlukan pada fasilitas-fasilitas produksi, jika
tidak akan mengakibatkan kerusakan “ Unit Kritis” dikarenakan :
- Kerusakan fasilitas tersebut akan menyebabkan terhentinya seluruh aktivitas proses produksi.
- Kerusakan fasilitas tersebut akan mempengaruhi kualitas produk.
- Investasi yang ditanamkan dalam fasilitas tersebut cukup besar.
- Kerusakan fasilitas tersebut akan membahayakan pekerja, baik kesehatan maupun keselamatannya.
Oleh karena
itu pemeliharaan sebelum mesin mengalami kerusakan sangat penting
dilakukan. Bagaimana pun, konsekuensi kerusakan harus benar-benar
dipertimbangkan. Bahkan beberapa kerusakan kecil dapat mengakibatkan
malapetaka untuk produktivitas ke depannya.
0 komentar:
Posting Komentar