Sikap
merupakan kecenderungan yang dipelajari untuk berperilaku dengan cara
yang tetap menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap suatu obyek
tertentu (misalnya suatu kategori produk, jasa, iklan, situs Web, atau
toko ritel). Setiap unsur dalam definisi ini sangat penting untuk
memahami mengapa dan bagaimana sikap terkait dalam perilaku konsumen dan
pemasaran.
“Obyek” Sikap
Kata
“obyek” mengenai sikap yang berorientasi pada konsumen harus
ditafsirkan secara luas meliputi konsep yang berhubungan dengan konsumsi
dan pemasaran khusus, seperti produk, golongan produk, jasa,
kepemilikan, penggunaan produk, iklan, situs internet, harga, medium,
atau pedagang ritel.
Sikap Adalah Kecenderungan Yang Dipelajari
Sikap
mempunyai kualitas memotivasi, yaitu dapat mendorong konsumen ke arah
perilaku tertentu atau menarik konsumen dari perilaku tertentu.
Sikap Mempunyai Konsistensi
Karakteristik
lain dari sikap adalah bahwa sikap relative konsisten dengan perilaku
yang dicerminkannya. Tetapi, walaupun mempunyai konsistensi, sikap tidak
selalu harus permanen artinya sikap dapat berubah.
Sikap Terjadi Dalam Situasi Tertentu
Situasi
adalah berbagai peristiwa atau keadaan yang, pada tahap dan waktu
tertentu, mempengaruhi hubungan antara sikap dan perilaku. Situasi
tertentu dapat menyebabkan para konsumen berperilaku dengan cara yang
kelihatannya tidak konsisten dengan sikap mereka.
BERBAGAI MODEL STRUKTUR SIKAP
Yang
sangat penting dalam memahami peran sikap dalam perilaku konsumen
adalah pengertian mengenai struktur dan komposisi sikap. Terdapat empat
kategori besar model sikap, yaitu:
A. Model Sikap Tiga Komponen
Sikap ini terdiri dari tiga komponen utama, yaitu:
- Komponen Kognitif, adalah pengetahuan dan persepsi yang diperoleh berdasarkan kombinasi pengalaman langsung dengan obyek sikap dan informasi yang berkaitan dari berbagai sumber. Pengetahuan ini dan persepsi yang ditimbulkannya biasanya mengambil bentuk kepercayaan, yaitu bahwa obyek sikap mempunyai berbagai sifat dan perilaku tertentu akan menimbulkan hasil-hasil tertentu.
- Komponen Afektif, merupakan emosi atau perasaan konsumen mengenai produk atau merk tertentu. Emosi dan perasaan ini sering dianggap oleh para peneliti konsumen sangat evaluative sifatnya, yaitu mencakup penilaian seseorang terhadap obyek sikap secara langsung dan menyeluruh.
- Komponen Konatif, berhubungan dengan kemungkinan atau kecenderungan bahwa individu akan melakukan tindakan khusus atau berperilaku dengan cara tertentu terhadap obyek sikap tertentu. Menurut beberapa penafsiran komponen konatif mungkin mencakup perilaku sesungguhnya itu sendiri, dalam riset pemasaran dan konsumen komponen ini sering dianggap sebagai pernyataan maksud konsumen untuk membeli.
B. Model Sikap Multi Sifat
Secara singkat terdapat tiga model dalam model sikap sikap multi sifat, yaitu:
- Model sikap terhadap obyek, sikap merupakan fungsi evaluasi atas keyakinan yang product-specific dan evaluasi.
- Model sikap terhadap perilaku, sikap untuk berperilaku atau bertindak berkenaan dengan suatu obyek, daripada sikap terhadap obyek itu sendiri.
- Teori model tindakan yang beralasan, sebuah model sikap yang komprehensif dan integrative.
C. Teori Usaha Mengkonsumsi
Suatu
teori sikap yang dirancang untuk menjelaskan berbagai kasus di mana
tindakan atau outcome tidak pasti, tetapi sebaliknya merefleksikan usaha
konsumen untuk mengkonsumsi merupakan (atau membeli).
D. Model Sikap terhadap Iklan
Suatu
model yang menyatakan bahwa seorang konsumen membentuk berbagai
perasaan (affects) dan penilaian (cognitions) sebagai hasil dari
eksposur terhadap suatu iklan, di mana sebaliknya mempengaruhi sikap
konsumen terhadap iklan dan sikap terhadap merek.
PEMBENTUKAN SIKAP
Pembentukan sikap terbagi menjadi tiga bidang, yaitu
- Bagaimana sikap dipelajari, berbagai teori pembelajaran memberikan pandangan yang unik mengenai bagaimana sikap terbentuk.
- Sumber-sumber yang mempengaruhi pembentukan sikap, pembentukan sikap dipermudah oleh pengalaman pribadi langsung dan dipengaruhi oleh berbagai gagasan dan pengalaman teman-teman maupun pengaruh anggota keluarga dan keterbukaan terhadap media massa.
- Faktor-faktor kepribadian, kepribadian individu memainkan peranan penting dalam pembentukan sifat.
PERUBAHAN SIKAP
Perubahan
dipengaruhi oleh berbagai pengalaman pribadi dan informasi yang
diperoleh dari berbagai sumber perorangan dan umum. Kepribadian konsumen
sendiri mempengaruhi penerimaan maupun kecepatan perubahan sikap.
Strategi-Strategi Perubahan Sikap
- Merubah fungsi motivasional dasar
- Mengasosiasikan produk dengan suatu kelompok atau peristiwa yang dikagumi
- Mengatasi dua sikap yang bertentangan
- Merubah komponen-komponen dari model multiatribut
- Merubah keyakinan tentang merek-merek pesaing
Empat Fungsi Dasar Sikap
- Fungsi manfaat (utilitarian)
- Fungsi pembelaan ego (defensif ego)
- Fungsi pernyataan nilai (value-expressive)
- Fungsi pengetahuan
Elaboration Likelihood Model (ELM)
Suatu
teori yang menyatakan bahwa tingkat keterlibatan seseorang selama
pemrosesan pesan merupakan suatu faktor kritikal dalam menentukan rute
persuasi yang bisa efektif.
PERILAKU DAPAT MENDAHULUI ATAU MENGIKUTI PEMBENTUKAN SIFAT
Teori Disonansi Kognitif
Menyatakan
bahwa ketidak-nyamanan (discomfort) atau disonansi terjadi pada saat
seorang konsumen menghadapi pemikiran yang bertentangan tentang suatu
keyakinan atau suatu obyek sikap.
Postpurchase Dissonance
Disonansi
kognitif yang terjadi setelah seorang konsumen membuat suatu komitmen
pembelian. Konsumen mengatasi disonansi ini melalui berbagai macam
strategi yang dirancang untuk mengkonfirmasikan kearifan (wisdom) atas
pilihan mereka.
Teori Atribusi
Suatu
teori tentang bagaimana orang menempatkan korban atas peristiwa dan
membentuk atau merubah sikap mereka sebagai suatu outcome atas penilaian
perilaku mereka sendiri atau orang lain.
Teori Kepemilikan Sifat Tertentu (Attribution Theory)
Teori
ini menggambarkan pembentukan dan pengubahan sikap sebagai hasil
perkembangan pemikiran orang mengenai perilaku (persepsi-diri) dan
pengalaman mereka sendiri.
- Teori Persepsi-Diri, suatu teori yang menyatakan bahwa konsumen mengembangkan sikap dengan merefleksikan pada perilaku mereka sendiri.
- Kepemilikan Sifat Terhadap Orang Lain
- Kepemilikan Sifat Terhadap Barang
- Bagaimana Kita Menguji Kepemilikan Sifat Kita
Atribusi Defensif
Suatu
teori yang menyatakan bahwa konsumen kemungkinan akan menerima pujian
atas hasil yang memuaskan (internal attribution) dan akan menyalahkan
orang lain atau produk untuk suatu kegagalan (external attribution).
Kriteria Untuk Atribusi Kausal
- Distinctiveness
- Konsistesi dari waktu ke waktu
- Consistency Over Modality
- Konsensus
Referensi:
Schiffman, L.G., & Kanuk, L.L. 2007. Consumer Behaviour, 9th ed. New Jersey, Pearson Prentice Hall.
Schiffman, L.G., & Kanuk, L.L. 2007. Consumer Behaviour, 9th ed. New Jersey, Pearson Prentice Hall.
0 komentar:
Posting Komentar